Back To Top
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif, Teknik Komputer dan Informasi
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan
Alamat : Jl. Raya Sine No. 3 Telp. 085655660774, 081332196317 Kec. Sine, kab. Ngawi

LATAR BELAKANG BERDIRINYA SEKOLAH

Berawal dari banyaknya lulusan tingkat SMP yang berminat melanjutkan Pendidikan tingkat SMK tetapi belum adanya Sekolah Menegah Kejuruan di wilayah sine sehingga mereka harus keluar daerah untuk melajutkan pendidikan tersebut, maka dari itu muncullah gagasan untuk membuka SMK di wilayah kecamatan sine. Ide atau gagasan itu muncul di benak pak Bin hasri yang pada saat itu masih menjadi Guru di salah satu SMK di wilayah kecamatan Ngrambe.  
Melihat banyaknya peluang kerja yang membutuhkan lulusan SMK maka gagasan itu dikembangkan dan mulai dijalankan dengan mengadakan musyawarah bersama dengan rekan kerjanya yang sekiranya mampu dan sanggup untuk membiayai pendirian Sekolah SMK tersebut.
Dalam musyawarah tersebut ada 5 anggota yaitu Bapak Bin Hasri, Bapak Budi Wibowo, Bapak Sugiyanto, Bapak Arif Wahyudi dan Ibu Sriatun. Akhirnya mereka sepakat untuk menjalankan rencana tersebut. Dari hasil musyawarah tersebut masih menimbulkan tanda tanya nama yang cocok untuk sekolah tersebut, melihat kebimbangan tersebut maka muncul ide menggunakan nama PGRI nama tersebut digunakan karena pada saat itu di wilayah Ngawi terdapat SMK PGRI 7 yang pada tahun itu sudah tidak beroperasi lagi.
Sehingga para pendiri mencoba menghubungi pihak PGRI tingkat kecamatan untuk menggunakan nama PGRI di wilayah kecamatan sine. Setelah melewati serangkaian pembahasan proposal bersama pengurus yayasan, yang akhirnya isi dari perencanaan tersebut disetujui pihak yayasan.
Setelah tahapan persiapan dianggap mencukupi terutama yang berkaitan dengan tempat maka yayasan mengusulkan permohonan pendirian Sekolah Menengah kejuruan(SMK). Sekolah ini bernama SMK PGRI 9 Ngawi. Kata PGRI diambil dar yayasan PGRI sedangkan 9 diambil dari urutan SMK PGRI yang ada di wilayah Ngawi.
SMK PGRI 9 Ngawi didirikan pada bulan Maret tahun 2007 di pelopori oleh lima anggota yaitu :
1.    Bin Hasri,M.Pd
2.    Budi Wibowo,ST
3.    Drs. Sugiyanto
4.    Sriatun,S.Pd
5.    Arif Wahyudi,S.Pd
Pada tahun pertama menempati gedung MTs Negeri Ketanggung dengan Lokasi Dusun Krajan Kulon Desa Ketanggung Kecamatan Sine. Dengan jumlah ruangan enam lokal namun tidak semua digunakan untuk kegiatan pembelajaran ruangan yang digunakan adalah :
1.    1 Ruang Guru
2.    1 Ruang Praktek Teknik Otomotif
3.    1 Ruang Kelas
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan gedung MTs Negeri Ketanggung tersebut berlangsung selama 3 tahun.
Pada tahun ke Tiga Para pendiri melakukan negosiasi tanah, dengan segala upaya akhirnya tanah dapat terbayarkan meskipun dana yang dikeluarkan harus dari iuran atau mandiri.
Pada tahun keempat  mencoba untuk membangun dua lokal gedung yang nantinya akan digunakan untuk ruang kelas, dengan keterbatasan dana akhirnya gedung dapat dibangun dan pada tahun 2011 semester 2 seluruh pembelajaran dialihkan ke gedung baru di kuniran sine.
Untuk ruang pembelajaran menggunakan gedung baru namun untuk ruang guru dan staff masih harus menumpang di rumah warga (Bu. Parni). Rumah tersebut dipilih karena lokasinya tidak terlalu jauh dari lingkungan sekolah, selain itu rumah tersebut hanya dihuni oleh beliau sendiri sedangkan suaminya sudah tidak ada dan anak cucunya tinggal di luar kota.
Pada tahun 2009 terjadi pergantian pengurus pendiri karena besarnya biaya yang dikeluarkan pada saat proses pembelajaran berlangsung, adanya kekurangan dana sekolah sehingga para pendiri harus melakukan iuran untuk menutup anggaran sekolah. Karena itulah Bapak Arif  Wahyudi mmeutuskan untuk keluar dari keanggotaan tersebut, beliau merasa tidak kuat dengan pembebanan biaya tersebut. Namun keanggotaan tersebut digantikan oleh Bapak Suyatmin. Beliau tergabung menjadi pendiri SMK PGRI 9 Ngawi sampai sekarang.
Tanggal 11 Juli 2013 membangun 1 gedung , gedung tersebut selesai dibangun dokumen dan arsip guru serta TU yang berada di rumah bu Parni di usung ke ruang baru. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih mudah karena ruangan sedikit demi sedikit sudah terpenuhi meskipun masih membutuhkan ruang kelas dan ruang bengkel. Untuk mensiasati kekurang ruang tersebut akhirnya jadwal dibuat dua kelas pembelajaran di kelas dan satu kelas pembelajaran praktek di Du/Di Ngrambe.
Tahun 2014 SMK melakukan pelebaran jalan akses masuk dari jalan utama selebar 1 m x 100 m dengan harga 60 juta dan jalan tersebut dipaving pada tahun 2015.
Melihat kondisi yang memprihatinkan di sekolah kemudian para pendiri berusaha membangun dua lokal gedung lagi yang nantinya digunakan untuk ruang pembelajaran dan ruang praktik. Gagasan itu terwujud di akhir sekitar bulan September dengan penyelesaian dua ruangan sekaligus. Sehingga pada tahun ajaran baru tahun 2014 SMK PGRI 9 Ngawi memiliki 5 ruangan dengan penggunaan :
1.      1 Ruang Kantor
2.      3 Ruang Kelas
3.      1 Ruang Aula atau pertemuan
Karena lokasi sekolah yang dirasa belum aman maka kegaitan pembelajaran praktik masih dilakukan di Du/Di Ngrambe.
Pada tahun 2015 SMK berhasil membangun 1 gedung lagi dan mengajukan permohonan bantuan peralatan praktik, dan roposal tersebut di revisi pada bulan November 2015 dengan pengiriman ulang proposal ke Jakarta. Proposal disetujui sekitan bulan desember 2015 dan melalui proses pemesanan alat sehingga alat baru bias dikirim bulan januari tahun 2016.
Tahun 2016 SMK PGRI mendapat dana DAK dari APBN melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Ruang Laboratorium beserta isinya.  Sehingga tahun 2016 SMK total memiliki 7 ruangan dengan spesifikasi :
1.      3 Ruang Kelas
2.      1 Ruang Kantor
3.      1 Ruang Laboratorium
4.      2 Ruang Praktek
Kondisi sekolah saat ini sudah jauh lebih baik dari awal pedirian sekolah. Perkembangan sekolah juga sudah cukup maju karena ketersediaan alat praktik dan ruangan yang memadai. Manun kondisi ini masih membutukan banyak sekali penambahan sarana dan prasarana salahsatunya adalah ketersediaan lapangan olaharaga dan tempat parkir.
 .